asbabunnuzul qs al-muddatsir ayat 11-26; tafsir qs alkahfi ayat 6 : allah punya anak (menur tafsir qs nuh ayat 10-12 : istighfar dan rizqi; tafsir surat al-baqoroh ayat 2 : mengapa pakai kat makna mawaddah wa rahmah dalam qs. ar-rum 21; makna " hanif "makna " as-sulthaan " dalam qs. ar-rahman : 33
surahal taubah:39. jika kamu tidak pergi beramai-ramai (untuk berperang pada jalan allah - membela ugamanya), allah akan menyeksa kamu dengan azab seksa yang tidak terperi sakitnya dan ia akan menggantikan kamu dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat mendatangkan bahaya sedikitpun kepadanya. dan (ingatlah) allah maha kuasa atas
AsbabunNuzul Surat Al-Kahfi dan Hadis-hadis Keutamaan Membacanya; Doa dan Zikir Setelah Shalat Fardhu; Surat Yasin Ayat 69-70: Al-Quran Bukan Syair Karangan Nabi Muhammad SAW; Hadis-hadis Seputar Puasa yang Perlu Diketahui (Bagian-4) Kisah Nabi Yusuf, Cerita Terindah dalam Al-Quran (1) Inilah Doa yang Diajarkan Nabi kepada Abu Bakar
Vay Tiền Nhanh. Asbabun nuzul Al-Ashr, sumber foto Al-Ashr merupakan surat pendek yang ada di dalam Al-Quran yang biasa dilafalkan saat menjalankan sholat fardu atau shalat sunnah. Surat ini memiliki asbabun nuzul yang membahas mengenai waktu seperti tafsir dari surat Al-Ashr. Berikut adalah asbabun nuzul dan tafsir dari Al-Ashr Nuzul Al-AshrDikutip dari buku Juz Amma for Kids, Meti Herawati 2015 38 asbabun nuzul dari surat Al Ashr menurut Muhammad Abduh berkaitan dengan kebiasaan dari masyarakat Arab. Di sore hari, mereka suka duduk dan bercakap-cakap membicarakan tentang berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari. Banyak pula yang membanggakan asal usul nenek moyang mereka. Kedudukan serta harta kekayaan mereka yang mengakibatkan pembicaraan mereka tidak memiliki arah yang jelas dan seringkali menimbulkan pertikaian dan sebagian dari mereka ada yang mengutuk waktu Ashar. Menganggap waktu Ashar adalah waktu yang celaka, waktu yang naas, banyak bahaya yang terjadi pada waktu asar. Dari kejadian ini kemudian Allah SWT menurunkan surat Al-Ashr yang menjelaskan mengenai kerugian menusia yang menyia-nyiakan waktu Al-AshrIlustrasi tafsir Al-Ashr, sumber foto Al-Ashr yang terdiri dari tiga ayat ini memiliki tafsir sebagai berikut Ayat 1 bersumpah dengan menyebut masa. Masa berarti waktu yang dilalui, waktu yang dialami seseorang. Apabila Allah SWT, bersumpah dengan makhluknya berarti suatu isyarat bagi Rasulullah SAW dan orang-orang yang beriman agar memerhatikan terhadap makhluk yang digunakan untuk bersumpah. Dengan demikian, maksud ayat pertama surat ini adalah agar Rasulullah SAW dan orang-orang yang beriman lebih memerhatikan masalah waktu. Dan mampu memanfaat waktu sebaik-baiknya untuk hal-hal yang terpuji sesuai ajaran Islam. Kita sadari atau tidak, waktu itu tidak akan berhenti walaupun sedetik, apalagi terulang pagi hari ini bukan pagi hari kemarin bukan pula pagi hari 2 menjelaskan bahwa kebanyakan manusia dalam keadaan merugi. Kerugian yang dialami manusia adalah bahwa kesempatan di dunia tidak digunakan dengan 3 menjelaskan tentang cara yang harus ditempuh agar manusia tidak termasuk orang yang rugi. Dalam ayat ini ada tiga syarat agar orang tidak rugi, yaitu beriman dan beramal saleh, saling menasehati dalam hal kebenaran, dan saling menasehati tentang adalah asbabun nuzul dan tafsir surat Al-Ashr lengkap yang bisa kita pelajari bersama dan kita ambil hikmanya dari diturunkannya surat ini. WWN
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ يٰٓاَيُّهَا الْمُدَّثِّرُۙ ﴿١﴾ yā ayyuhal-muddaṡṡir Wahai orang yang berkemul berselimut! 1 قُمْ فَاَنْذِرْۖ ﴿٢﴾ qum fa anżir bangunlah, lalu berilah peringatan! 2 وَرَبَّكَ فَكَبِّرْۖ ﴿٣﴾ wa rabbaka fa kabbir dan agungkanlah Tuhanmu, 3 وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْۖ ﴿٤﴾ wa ṡiyābaka fa ṭahhir dan bersihkanlah pakaianmu, 4 وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْۖ ﴿٥﴾ war-rujza fahjur dan tinggalkanlah segala perbuatan yang keji, 5 وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُۖ ﴿٦﴾ wa lā tamnun tastakṡir dan janganlah engkau Muhammad memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih banyak. 6 وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْۗ ﴿٧﴾ wa lirabbika faṣbir Dan karena Tuhanmu, bersabarlah. 7 Sebab Turunnya Ayat Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Jabir bahwa Nabi Muhammad saw bersabda, “Saya menyendiri di Gua Hira selama sebulan. Setelah selesai, saya lalu bermaksud turun ke bawah. Ketika berada di pertengahan bukit, tiba-tiba sebuah suara memanggil, tapi saya tidak melihat seorang pun. Akan tetapi, tatkala saya mengangkat kepala, tiba-tiba terlihat malaikat yang sebelumnya mendatangi saya. Saya langsung bergegas pulang. Sesampainya di rumah, saya lalu berkata, Selimuti saya!’ Allah lalu menurunkan ayat, “Wahai orang yang berkumul berselimut! Bangunlah, lalu berilah peringatan!’ ”Imam Ath-Thabrani meriwayatkan dengan sanad yang lemah dari Ibnu Abbas bahwa suatu hari Walid ibnul-Mughirah membuat jamuan untuk orang-orang Quraisy. Tatkala mereka tengah makan, walid berkata, “Apa pendapat kalian terhadap laki-laki ini Muhammad?” Sebagian lalu berkata, “Tukang sihir!” Akan tetapi, yang lain membantah, “Ia bukan tukang sihir” Sebagian lagi berkata, “Seorang dukun!” Akan tetapi yanglain membantah, “Ia bukan dukun!” Sebagian berkata, “Seorang penyair!” tetapi, lagi-lagi yang lain menyangkal, “Ia bukan penyair” Sebagian yang lain berkata, “Apa yang dibawanya itu Al-Qur’an adalah sihir yang dipelajari dari orang-orang terdahulu.” Tatkala Rasulullah mendengar ucapan-ucapan itu beliau langsung merasa sedih. Beliau lantas menutup kepalanya serta menyelmiuti tubuhnya dengan selimut. Allah lalu menurunkan ayat, “Wahai orang yang berkemul berselilmut! Bangunlah, lalu berilah peringatan!” hingga ayat 17, “Dan karena Tuhanmu, bersabarlah.”
سورة المدثر بسم الله الرحمن الرحيم يَاأَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ 1 قُمْ فَأَنْذِرْ 2 وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ 3 وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ 4 وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ 5 وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ 6 وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْ 7 فَإِذَا نُقِرَ فِي النَّاقُورِ 8 فَذَلِكَ يَوْمَئِذٍ يَوْمٌ عَسِيرٌ 9 عَلَى الْكَافِرِينَ غَيْرُ يَسِيرٍ 10 ذَرْنِي وَمَنْ خَلَقْتُ وَحِيدًا 11 وَجَعَلْتُ لَهُ مَالًا مَمْدُودًا 12 وَبَنِينَ شُهُودًا 13 وَمَهَّدْتُ لَهُ تَمْهِيدًا 14 ثُمَّ يَطْمَعُ أَنْ أَزِيدَ 15 كَلَّا إِنَّهُ كَانَ لِآيَاتِنَا عَنِيدًا 16 سَأُرْهِقُهُ صَعُودًا 17 إِنَّهُ فَكَّرَ وَقَدَّرَ 18 فَقُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَ 19 ثُمَّ قُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَ 20 ثُمَّ نَظَرَ 21 ثُمَّ عَبَسَ وَبَسَرَ 22 ثُمَّ أَدْبَرَ وَاسْتَكْبَرَ 23 فَقَالَ إِنْ هَذَا إِلَّا سِحْرٌ يُؤْثَرُ 24 إِنْ هَذَا إِلَّا قَوْلُ الْبَشَرِ 25 سَأُصْلِيهِ سَقَرَ 26 وَمَا أَدْرَاكَ مَا سَقَرُ 27 لَا تُبْقِي وَلَا تَذَرُ 28 لَوَّاحَةٌ لِلْبَشَرِ 29 عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَ 30 وَمَا جَعَلْنَا أَصْحَابَ النَّارِ إِلَّا مَلَائِكَةً وَمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ إِلَّا فِتْنَةً لِلَّذِينَ كَفَرُوا لِيَسْتَيْقِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَيَزْدَادَ الَّذِينَ آمَنُوا إِيمَانًا وَلَا يَرْتَابَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَالْمُؤْمِنُونَ وَلِيَقُولَ الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ وَالْكَافِرُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَذَا مَثَلًا كَذَلِكَ يُضِلُّ اللَّهُ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ وَمَا هِيَ إِلَّا ذِكْرَى لِلْبَشَرِ 31 كَلَّا وَالْقَمَرِ 32 وَاللَّيْلِ إِذْ أَدْبَرَ 33 وَالصُّبْحِ إِذَا أَسْفَرَ 34 إِنَّهَا لَإِحْدَى الْكُبَرِ 35 نَذِيرًا لِلْبَشَرِ 36 لِمَنْ شَاءَ مِنْكُمْ أَنْ يَتَقَدَّمَ أَوْ يَتَأَخَّرَ 37 كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ 38 إِلَّا أَصْحَابَ الْيَمِينِ 39 فِي جَنَّاتٍ يَتَسَاءَلُونَ 40 عَنِ الْمُجْرِمِينَ 41 مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ 42 قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ 43 وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ 44 وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ الْخَائِضِينَ 45 وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّينِ 46 حَتَّى أَتَانَا الْيَقِينُ 47 Terjemahan Surat al-Mudatstsir Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 1. Hai orang yang berkemul berselimut, 2. Bangunlah, lalu berilah peringatan! 3. Dan Tuhanmu agungkanlah! 4. Dan pakaianmu bersihkanlah, 5. Dan perbuatan dosa tinggalkanlah, 6. Dan janganlah kamu memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih banyak. 7. Dan untuk memenuhi perintah Tuhanmu, bersabarlah. 8. Apabila ditiup sangkakala, 9. Maka waktu itu adalah waktu datangnya hari yang sulit, 10. Bagi orang-orang kafir lagi tidak mudah. 11. Biarkanlah Aku bertindak terhadap orang yang Aku Telah menciptakannya sendirian[*]. 12. Dan Aku jadikan baginya harta benda yang banyak, 13. Dan anak-anak yang selalu bersama Dia, 14. Dan Ku lapangkan baginya rezki dan kekuasaan dengan selapang-lapangnya, 15. Kemudian dia ingin sekali supaya Aku menambahnya. 16. Sekali-kali tidak akan Aku tambah, Karena Sesungguhnya dia menentang ayat-ayat kami Al Quran. 17. Aku akan membebaninya mendaki pendakian yang memayahkan. 18. Sesungguhnya dia Telah memikirkan dan menetapkan apa yang ditetapkannya, 19. Maka celakalah dia! bagaimana dia menetapkan?, 20. Kemudian celakalah dia! bagaimanakah dia menetapkan?, 21. Kemudian dia memikirkan, 22. Sesudah itu dia bermasam muka dan merengut, 23. Kemudian dia berpaling dari kebenaran dan menyombongkan diri, 24. Lalu dia berkata "Al Quran Ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari dari orang-orang dahulu, 25. Ini tidak lain hanyalah perkataan manusia". 26. Aku akan memasukkannya ke dalam neraka Saqar. 27. Tahukah kamu apakah neraka Saqar itu? 28. Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan [**]. 29. neraka Saqar adalah pembakar kulit manusia. 30. Dan di atasnya ada sembilan belas Malaikat penjaga. 31. Dan tiada kami jadikan Penjaga neraka itu melainkan dari malaikat dan tidaklah kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al Kitab dan orng-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir mengatakan "Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan Ini sebagai suatu perumpamaan?" Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan dia sendiri. dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia. 32. Sekali-kali tidak[***], demi bulan, 33. Dan malam ketika Telah berlalu, 34. Dan subuh apabila mulai terang. 35. Sesungguhnya Saqar itu adalah salah satu bencana yang amat besar, 36. Sebagai ancaman bagi manusia. 37. yaitu bagi siapa di antaramu yang berkehendak akan maju atau mundur[****]. 38. Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang Telah diperbuatnya, 39. Kecuali golongan kanan, 40. Berada di dalam syurga, mereka tanya menanya, 41. Tentang keadaan orang-orang yang berdosa, 42. "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar neraka?" 43. Mereka menjawab "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, 44. Dan kami tidak pula memberi makan orang miskin, 45. Dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, 46. Dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, 47. Hingga datang kepada kami kematian". 48. Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafa'at dari orang-orang yang memberikan syafa'at. 49. Maka Mengapa mereka orang-orang kafir berpaling dari peringatan Allah?, 50. Seakan-akan mereka itu keledai liar yang lari terkejut, 51. Lari daripada singa. 52. Bahkan tiap-tiap orang dari mereka berkehendak supaya diberikan kepadanya lembaran-lembaran yang terbuka. 53. Sekali-kali tidak. Sebenarnya mereka tidak takut kepada negeri akhirat. 54. Sekali-kali tidak demikian halnya. Sesungguhnya Al Quran itu adalah peringatan. 55. Maka barangsiapa menghendaki, niscaya dia mengambil pelajaran daripadanya Al Quran. 56. Dan mereka tidak akan mengambil pelajaran daripadanya kecuali jika Allah menghendakinya. dia Allah adalah Tuhan yang patut kita bertakwa kepada-Nya dan berhak memberi ampun. [*] ayat Ini dan beberapa ayat berikutnya diturunkan mengenai seorang kafir Mekah, pemimpin Quraisy bernama Al Walid bin Mughirah. [**] yang dimaksud dengan tidak meninggalkan dan tidak membiarkan ialah apa yang dilemparkan ke dalam neraka itu diazabnya sampai binasa Kemudian dikembalikannya sebagai semula untuk diazab kembali. [***] Sekali-kali tidak adalah bantahan terhadap ucapan-ucapan orang-orang musyrik yang mengingkari hal-hal tersebut di atas. [****] yang dimaksud dengan maju ialah maju menerima peringatan dan yang dimaksud dengan mundur ialah tidak mau menerima peringatan. - Asbabun Nuzul Surat al-Mudatstsir ayat 1-7 1. Hai orang yang berkemul berselimut, 2. bangunlah, lalu berilah peringatan! 3. dan Tuhanmu agungkanlah! 4. dan pakaianmu bersihkanlah, 5. dan perbuatan dosa tinggalkanlah, 6. dan janganlah kamu memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih banyak. 7. dan untuk memenuhi perintah Tuhanmu, bersabarlah. Al-Muddatstsir 1-7 Diriwayatkan oleh asy-Syaikhoon al-Bukhori dan Muslim yang bersumber dari Jabir bahwa Rasulullah saw bersabda “Ketika aku telah selesai uzlah-selama sebulan di gua Hira-, aku turun ke lembah. Sesampainya ke tengah lembah, ada yang memanggilku, tetapi aku tidak melihat seorangpun di sana. Aku menengadahkan kepala ke langit. Tiba-tiba aku melihat malaikat yang pernah mendatangiku di Gua Hira. Aku cepat-cepat pulang dan berkata kepada orang rumah “Selimuti aku ! Selimuti aku !” Maka turunlah ayat ini Al-Muddatstsir 1-2 sebagai perintah untuk menyingsingkan selimut dan berdakwah. Diriwayatkan oleh ath-Thabarani dengan sanad yang daif, yang bersumber dari Ibnu Abbas bahwa al-Walid bin al-Mughirah membuat makanan untuk kaum Quraisy. Ketika mereka makan-makan, al Walid berkata kepada teman-temannya “Nama apa yang pantas kalian berikan kepada orang seperti ini Muhammad ?” sebagian mereka berkata “Saahir tukang sihir.” Yang lainnya berkata “Dia bukan tukang sihir.” Sebagian mereka berkata ”Kaahin tukang tenung” Yang lainnya berkata “Dia bukan tukang tenung.” Sebagian mereka berkata “Syaa’ir tukang syair.” Yang lainnya berkata “Dia bukan tukang syair.” Yang lainnya berkata lagi “Dia mempunyai sihir yang membekas kepada orang lain.” Semua pembicaraan itu sampai kepada Nabi saw sehingga beliaupun merasa sedih. Beliau mengikat kepalanya serta berselimut. Maka Allah menurunkan ayat-ayat ini Al-Muddatstsir 1-7 sebagai perintah untuk menyingsingkan baju dan berdakwah. - Asbabun Nuzul Surat al-Mudatstsir ayat 11 11. biarkanlah aku bertindak terhadap orang yang aku telah menciptakannya sendirian. Al-Muddatstsir 11 Diriwayatkan oleh al-Hakim dan disahihkannya, yang bersumber dari Ibnu Abbas. Sanad hadits ini sahih menurut syarat al-Bukhari. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim bahwa al-Walid bin al-Mughirah datang kepada Nabi saw. Kemudian beliau membaca al-Qur’an kepadanya sehingga ia pun tertarik. Kejadian ini sampai kepada Abu Jahl,sehingga ia sengaja datang kepada al-Walid sambil berkataa “Hai Paman ! Sesungguhnya kaummu akan mengumpulkan harta untuk diberikan kepadamu dengan maksud agar engkau mengganggu Huhammad.” Al-Walid berkata “Bukankah kaum Quraisy telah mengetahui bahwa aku yang paling kaya di antara mereka ?” Selanjutnya Abu Jahl berkata “Kalau demikian ucapkanlah sebuah perkataan yang menunjukkan bahwa engkau ingkar dan benci kepadanya Muhammad.” Al-Walid berkata “Apa yang harus aku katakan ? Demi Allah tidak ada seorangpun di antara kalian yang lebih tinggi syairnya, sajaknya, ataupun kasidahnya daripada gubahanku, bahkan syair-syair jin pun tidak ada yang mengungguli aku. Demi Allah, sepanjang yang aku ketahui, tidak ada yang menyerupai ucapan Muhammad sedikitpun. Demi Allah, ucapannya manis, bagus, indah,gemilang dan cemerlang. Ucapannya tinggi, tak ada yang lebih tinggi daripadanya.” Abu Jahl berkata “Kaummu tidak akan senang sebelum engkau menunjukkan kebencianmu kepada Muhammad.” Al-Walid berkata “Baiklah aku akan berfikir dahulu.” Setelah berfikir diapun berkata “Benar, ucapan Muhammad itu hanyalah sihir yang berkesan, yang memberi bekas kepada yang lainnya.” Maka turunlah ayat ini Al-Muddatstsir 11 sebagai ancaman kepada orang-orang yang mendustakan beliau. - Asbabun Nuzul Surat al-Mudatstsir ayat 30-31 30. dan di atasnya ada sembilan belas Malaikat penjaga. 31. dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari Malaikat dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk Jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al kitab dan orng-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir mengatakan “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia. Al-Muddatstsir 30-31 Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan al-Baihaqi di dalam kitab al-Ba’ts, yang bersumber dari al-Barra’ bahwa segolongan kaum yahudi bertanya kepada seorang sahabat Nabi saw tentang penjaga neraka. Shahabat itupun bertanya kepada Rasulullah saw. Maka turunlah ayat ini Al-Muddatstsir 30 seketika itu juga, yang menegaskan bahwa penjaganya ada Sembilan belas malaikat. Diriwayatkan oleh Ibnu Hatim yang bersumber dari Ibnu Ishaq, diriwayatkan pula oleh Abi Hatim yang bersumber dari Qatadah bahwa suatuhari Abu Jahl berkata “Wahai golongan Quraisy. Muhammad mengatakan bahwa tentara Allah yang akan menyiksa kalian di neraka berjumlah Sembilan belas, padahal kalian jauh lebih banyak jumlahnya. Apakah seratus orang dari kalian tidak mampu mengalahkan satu dari mereka ?” Maka turunlah ayat ini Al-Muddatstsir 31, yang menegaskan bahwa penjaga neraka itu bukanlah manusia, tetapi malaikat, sedang jumlah nya hanya sebagai ujian atas keimanan mereka. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari as-Suddi bahwa setelah turun ayat, alaihaa tis’ata asyar di atasnya ada Sembilan belas [malaikat penjaga[Al-Muddatstsir 30, seorang Quraisy yang bernama Abu Asad berkata “Wahai kaum Quraisy. Janganlah kalian takut kepada yang Sembilan belas itu. Aku sendiri akan melawan sepuluh dari pundakku yang kanan dan Sembilan dengan pundakku yang kiri.” Maka turunlah ayat selanjutnya Al-Muddatstsir 31 yang menegaskan bahwa penjaga neraka itu adalah malaikat. - Asbabun Nuzul Surat al-Mudatstsir ayat 52-53 52. bahkan tiap-tiap orang dari mereka berkehendak supaya diberikan kepadanya lembaran-lembaran yang terbuka. 53. sekali-kali tidak. sebenarnya mereka tidak takut kepada negeri akhirat. Al-Muddatstsir 52-53 Diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir yang bersumber dari as-Suddi bahwa kaum Quraisy berkata “Sekiranya Muhammad itu seorang yang jujur, cobalah ia membuat surat jaminan bagi setiap orang, yang menerangkan bahwa mereka bebas dan selamat dari neraka.” Maka turunlah ayat ini Al-Muddatstsir 52-53 berkenaan dengan peristiwa tersebut.
asbabun nuzul surat al mudatsir